21.9.11

bahagia adalah kamu ♥


bahagia .

semua orang memersuasikanku untuk merasa bahagia .
bahagia, senang, gembira .
tertawa, tersenyum, mensyukuri semua yang aku punya .

tapi apa sebenarnya definisi dari bahagia ?
apa parameter dari kata bahagia ?

tanpa bosan, semua berkata "ayo bahagia"
tapi apa limitasi dari pembahasan bahagia itu sendiri ?
seberapa krusial kah kata bahagia itu,
sampai menjadi sugesti dalam setiap tindakanku ?

kadang aku jenuh .
lelah ? mungkin .

memikirkan "apakah aku bahagia?"
"apa itu bahagia?"
"mengapa harus bahagia?"
"memang kenapa kalau tidak bahagia?"

retoris .


menurutmu aku kurang bersyukur ?
bisa jadi .
tapi tahukah kamu alasannya ?

kejenuhanku itu hanyalah bagian kecil dari "akibat"
sebab ? tak pernah ada habisnya .
kadang aku lelah .
tapi selalu, senyum canda dan tawa membuatku lupa .
selalu .

sayang, lupa bukan berarti hilang
di saat tak ada gelak tawa
aku kembali ingat . dan lagi, tanpa rasa bersalah, lelah itu pulang .

dalam interval antara lelah, senyum, jenuh, dan tawa itu,
ada banyak kejutan yang terselip .

salah satunya kamu .


menyayangimu tak pernah membuatku jenuh .

kamu menjawab semua pertanyaan retorisku
menatap mataku betapa tak inginnya kamu


kamu real . jelas .
aku tak perlu mencari definisi apa itu kamu .
tak ada limitasi dalam pembahasan tentang kamu .
tapi dengan semua ke-real-anmu itu,
bukan berarti aku tidak pernah bingung menghadapimu .
kamu seperti origami yang penuh lipatan
tak ada, yang bisa menghitung sisi yang kamu miliki


sering,
melihatmu tersenyum bukan padaku,
harus melihatmu bercanda bukan untukku,
membuatku menyesal menoleh ke arahmu .
perih memang .


tapi apa kamu tahu butuh waktu berapa lama untuk menulis karangan bodoh ini ?
aku mengetiknya, membacanya kembali,
menghapusnya, dan mengetik lagi kalimat yang sama,
semua kulakukan dalam jenuh, lelah, dan lemahku .
tapi setiap kata, huruf, dan tanda bacanya tersenyum .
mereka tertawa,
kalimat-kalimatnya berkolaborasi, bernyanyi riang menyuarakanmmu .


karenamu, aku merasa kenal bahagia .
setiap milimeter dari definisinya,
setiap numeral dalam parameternya,
dan betapa krusialnya kehadiran bahagia itu

bahagia bukan berarti harus berdiri di sebelahmu
bahagia bukan pula memilikimu


karena bahagia,

adalah tertawa bersamamu .





bahagia adalah mengenalmu .