7.9.10

THINKING ABOUT SOMETHING

Aku sadar kalo aku enggak bisa, ngatur orang seperti yang aku mau, membuat orang merasakan apa yang aku mau. memaksa orang untuk berbuat begini, memaksa untuk merasakan senang, bahagia, padahal mereka sama sekali sedang tidak merasa bahagia. memaksa orang untuk berkata ini, berkata itu sesuai keinginanku. aku tau semua enggak mungkin bisa berjalan sesuai kemauanku.
orang berbeda beda, begitu pula yang aku rasakan sekarang ini, aku mulai menyadari bahwa aku enggak bisa memaksakan keinginanku kepada orang. enggak bisa memaksa orang untuk senang terhadap hasil kerjaku, padahal sebenarnya mereka tidak. aku pun enggak bisa memaksa dan mengatur seseorang agar selalu berbuat baik kepadaku dan tidak pernah berbuat jahat kepadaku.
Yah begitulah hidup, beraneka warna, bahagia, sedih, senang, kepura-puraan, kebencian, semua berbaur menjadi satu layaknya sebuah lukisan yang terdiri dari berbagai macam warna yang tergores di dalamnya.
Hingga aku pun mulai merasakan kebencian terhadap seseorang, ketika ia memberikan label kepadaku. aku sangat sakit hati. terlebih lagi, ia tak membicarakannya langsung kepadaku, melainkan…. (ah sudahlah) meskipun kami sudah berdamai, entah mengapa tiap kali mengingatnya, hati ku terasa teriris iris bagaikan bawang bombay yang di iris menggunakan pisau belati. perih rasanya. dan pe’label’an yang dia katakan merupakan seuatu pukulan, tendangan, tamparan, tepokan yang hebat yang buat saya merinding. 
Mungkin aku nggak bisa ngatur kamu untuk enggak menjudge ku dengan sebutan itu, enggak bisa memaksa kamu untuk menganggap aku yang menjadi korban kebusukanmu. aku pun terus memutar otak, hingga akhirnya aku menemukan sebuah jawaban.
Memang aku enggak bisa ngatur semua yang bakal kamu lakuin ke aku, dan mungkin, yang bisa aku lakuin adalah ngatur diriku sendiri, gimana caranya agar sifat burukmu tak nampak dan tak berdampak kepadaku
Sejujur-jujurnya, dan aku enggak mau berpura pura, aku masih sering benci. ingat ya, benci bukan sebel (FYI Benci : levelnya diatas sebel) kalo nginget inget saat kamu menjudge ku dengan seperti itu. aku ya aku. I HAVE MY OWN WAY. I’m not copying anybody.
Dan ketika aku benci kepadamu pula aku segera mengingat ingat apa yang telah kita lakukan bersama sebagai teman. perlahan lahan rasa benci itu mulai kandas. entah akan muncul lagi apa enggak. itu juga di luar kendaliku. dan Sebisa mungkin aku berusaha selalu berbuat kebaikan kepadamu.