Satu lagi fenomena yang saya temui di jaman sekarang. terserah kalian mau menganggap saya sok atau apalah, TERSERAH saya hanya mengutarakan opini saya mengenai suatu hal yang patut untuk saya opinikan.
Kebanyakan orang orang sekarang pada musiman yah, mungkin kalian
semua heran apa sebenarnya arti kata musiman. dalam konteks ini sulit
menjelaskannya. namun secara harfiah, musiman berarti sesuatu yang
terjadi pada saat tertentu saja, dan akan terulang pada saat yang sama
pula. sedangkan pada pembahasan saya atau opini saya, orang orang
musiman berarti orang orang yang selalu update mengikuti trend dan cepat
pula berganti dari tren satu ke tren lain. contoh nyatanya, pada saat
itu sedang gandrung gandrung nya (musim) grafiti. kemudian orang orang
berbondong bondong membentuk grup grafiti. mereka mungkin
merasa anak keren karena mereka dapat menggambar sebuah karya di
tembok, kemudian muncullah sepeda BMX yang menenggelamkan nama grafiti.
hingga grafiti pun tak terdengar. mereka berbondong bondong membeli
sepeda baru.
usai musim bmx, ganti ke fotografi. orang orang beralih menggandrungi
fotografi. mereka seolah olah sudah expert di bidang fotografi. membeli
kamera SLR baru, mulai memotrt objek objek baru.
Fotografi mulai redup, kini berganti fixie. ramai ramai mereka
mengadakan acara bersepeda bersama, sembari menunggangi fixie mereka.
dengan slogan bersepeda itu sehat sebagai umpan dari kemunafikan mereka.
memang kegiatan yang bisa dibilang “ga papalah yang penting ga ngerugiin orang”.
it’s okay juga buat jadi orang musiman. tapi apakah kalian enggak malu,
kalian senantiasa mengikuti arus. dimana arus itu selalu mengalir ke
tempat yang lebih rendah. kalian menghabiskan uang orang tua kalian
untuk sesuatu yang sebenernya kalian ga expert di dalamnya. ga munafik,
aku juga dulu gitu. but, one day, I realize that I have no any ability
for doin’ something. semua yang aku lakuin berasa setengah setengah. ga
punya keahlian yang bener bener ahli. dan aku sadar, itu semua karena
aku tidak fokus akan satu hal. mengikuti arus yang sebenernya membawa
aku ke tempat yang lebih rendah.
lakukanlah sesuatu karena kamu memang ingin menguasai bidang itu dan
fokuslah. jangan melakukan sesuatu karena ingin mendapat kata “wah”